BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Setiap makhluk hidup di bumi diciptakan
berdampingan dengan alam, karena alam sangat penting untuk kelangsungan makhluk
hidup. Karena itu setiap makhluk hidup, khususnya manusia harus dapat menjaga
keseimbangan alam. Untuk dapat menjaga keseimbangan alam dan untuk dapat
mengenali perubahan lingkungan yang terjadi, Tuhan memberikan indera kepada
setiap makhluk hidup.
Indera berfungsi untuk mengenali setiap
perubahan lingkungan, baik yang terjadi di dalam maupun di luar tubuh. Indera
yang ada pada makhluk hidup, memiliki sel-sel reseptor khusus. Sel-sel reseptor
inilah yang berfungsi untuk mengenali perubahan lingkungan yang terjadi. Dalam makalah ini akan membahas tentang sistem indera khususnya
indera peraba.
B.
Rumusan masalah
Adapun rumusan masalah dari makalah ini yaitu
menjelaskan apa itu indera peraba
C.
Tujuan
Adapun
tujuan dari makalah ini :
1.
Agar dapat mengetahui apa itu indera
peraba/kulit
2.
Agar dapat mengetahui tentang sistem
indera dalam hal ini indera kulit
3.
Agar mengetahui fungsi dari indera
peraba
D.
Manfaat
Adapun manfaat dari makalah ini yaitu sehingga kita
dapat mengetahui anatomi dan fisiologi dari sistem indera dalam hal ini tentang
indera peraba (integumen)
BAB
II
PEMBAHASAN
1.
Apa itu indera peraba
Indera
peraba atau kulit (integument) adalah lapisan jaringan yang terdapat pada
bagian luar menutupi dan melindungi permukaan tubuh. (Buku ajar Anatomi Umum
Tim Bagian Anatomi Fakultas kedokteran Universitas Hasanuddin, 2011)
Dalam
indera kulit, terdapat 4 sensasi kulit : raba-tekan (tekanan adalah rabaan yang
di tahan agak lama), dingin, hangat, dan nyeri.
Kulit
mengandung berbagai jenis ujung saraf sensorik yang meliputi ujung saraf
sensorik, yang meliputi ujung saraf telanjang. Saraf yang melebar serta ujung
saraf terselubung. ( Ganong,buku ajar fisiologi kedokteran edisi 17 ).
Ujung-ujung
saraf melebar mencakup diskus merkel dan ujung saraf ruffini, sedangkan ujung
saraf berselubung, mencakup badan paccini, badan meisser dan bulatan ujung
saraf sensorik berujung di sekitar folikel rambut, namun ujungnya tidak penting
untuk sensasi kulit. ( Ganong,buku ajar fisiologi kedokteran edisi 17 )
Penyebabnya
beragam diberbagai bagian tubuh, telah berulang kali di perlihatkan bahwa ke 4
modalitas sensorik kulit dapat di temui di daerah-daerah telanjang.
Ujung-ujung
saraf yang melebar maupun yang berselubung berfungsi sebagai mekanik reseptor
yang merespon terhadap rangsangan taktil ; badan meisser dan paccini merupakan
reseptor raba yang beradaptasi cepat, sedangkan diskus merkel dan ujung saraf
ruffini merupakan reseptor raba yang beradaptasi lambat. ( Ganong,buku ajar
fisiologi kedokteran edisi 17 )
Ujung-ujung
saraf di sekitar folikel rambut menghantarkan rasa raba, sedangkan gerakan
rambut membangkitkan sensasi taktil perlu ditekankan bahwa meskipun reseptor
sensorik kulit tidak mempunyai kekhususan histologik, mereka secara fisiologik
bersifat spesifik. Jadi setiap ujung saraf hanya memberi satu jenis sensasi
kulit. ( Ganong,buku ajar fisiologi kedokteran edisi 17 )
Menurut
Buku ajar Anatomi Umum Tim Bagian Anatomi Fakultas kedokteran Universitas
Hasanuddin tahun 2011 lapisan kulit terdiri dari 3 lapisan yaitu epidermis,
dermis dan hypodermis
Lapisan kulit .Sumber dermatologyabout
a.
Epidermis
Epidermis
adalah lapisan terluar dari kulit. Bagian ini tersusun dari jaringan epitel
squamosa bertingkat yang mengalami keratinisasi. Jaringan ini tidak memiliki
pembuluh darah dan sel-selnya sangat rapat. Bagian epidermis yang paling tebal
terdapat pada telapak tangan dan kaki.
Epidermis terdiri dari beberapa
lapisan sel stratum
Stratum adalah istilah umum untuk
massa berbentuk lembaran dengan ketebalan yang hampir seragam, khususnya kalau
lapisan itu adalah satu diantara beberapa lapisan yang saling berhubungan.(
Kamus Kedokteran Dorlan,edisi 26 )
Menurut
Buku ajar Anatomi Umum Tim Bagian Anatomi Fakultas kedokteran Universitas
Hasanuddin tahun 2011 sratum terbagai atas beberapa yaitu :
1.
Stratum corneum
Adalah
selnya sudah mati, tidak mempunyai inti sel dan mengandung zat keratin.
2.
Stratum lucidum
Selnya
pipih, perbedaannya dengan stratum granulosum ialah sel-selnya sudah banyak
yang kehilangan inti dan butir-butir sel telah menjadi jernih sekali dan tembus
cahaya.
Lapisan ini hanya terdapat pada telapak tangan
dan telapak kaki. Dalam lapisan ini terlihat seperti suatu pita yang bening,
batas-batas sel sudah tidak begitu terlihat.
3.
Stratum granulosum
Stratum
ini terdiri dari sel-sel pipih seperti kumparan, sel-sel tersebut terdapat hanya
2-3 lapis yang sejajar dengan permukaan kulit. Dalam sitoplasma terdapat
butir-butir yang disebut keratohyalin yang merpakan prekursor dalam pembentukan
keratin.
4.
Stratum spinosum
Disebut
juga stratum acanthosum. Lapisan ini merupakan lapisan yang paling tebal dan
dapat mencapai 0,2 mm. Lapisan ini terdiri dari 5-8 lapisan. Sel-selnya disebut
spinosum karena jika dilihat dengan miskroskop bahwa sel-selnya terdiri dari
sel yang bentuknya poligonal dan mempunyai tanduk (spina). Disebut acanthosum
karena sel-selnya berduri
5.
Stratum basalis
Disebut
demikian karena sel-selnya terletak di bagian basal (dasar), stratum ini
merupakan sel-sel induk yang akan mengganti sel-sel yang berada diatasnya.
Bentuk silindris dengan inti lonjong.
terdapat
butir-butir yang halus yaitu melanin yang merupakan pigmen untuk kulit. Sel
tersebut tersusun seperti pagar (palisade), pada bagian bawahnya terdapat
membran basalis yang merupakan batas terbawah daripada epidermis dan dermis
dimana batas ini tidak datar melainkan bergelombang.
b.
Dermis
Terdiri
dari dua lapisan yaitu bagian luar yang disebut stratum papilaris dan lapisan
dalam disebut stratum reticularis. Kedua lapisan tersebut terdiri dari jaringan
ikat longgar yang tersusun dari serabut retikulus.
Serabut
ini saling beranyaman dan masing-masing mempunyai fungsi yang berbeda. Serabut
kolagen berfungsi untuk memberikan kekuatan pada kulit, serabut elastis
memberikan kelenturan pada kulit dan retikulus, terdapat di sekitar kelenjar
dan folikel rambut berfungsi untuk memberikan kekuatan pada alat tersebut.
c.
Subkutis/hypodermis
Subkutis
terdiri dari kumpulan sel-sel lemak dan diantaranya terdapat jaringan ikat
dermis. Sel-sel lemak ini bentuknya bulat dan inti terletak ditepi sehingga
membentuk seperti cincin.
Lapisan
lemak ini disebut panniculus adiposum, yang tebalnya tidak sama pada setiap
tempat dan terkait dengan jenis kelamin. Lapisan ini berfungsi sebagai bantalan
ketika kulit mendapat tekanan trauma mekanis, selain itu juga berfungsi sebagai
isolator panas atau mempertahankan suhu tubuh dan penimbunan kalori.
Fungsi Kulit sebagai Peraba
Merasakan sentuhan, rasa nyeri, perubahan suhu dan
tekanan kulit dari jaringan subkutansi, ditransmisikan melalui saraf sensorik
ke medula spinalis dan otak, juga rasa sentuhan yang disebabkan oleh rangsangan
pada ujung saraf didalam kulit berbeda-beda menurut ujung saraf yang
dirangsang.(Setiadi,anatomi dan fisiologi manusia)
-
Rasa sentuhan disebabkan rangsangan pada
ujung saraf, dikulit berbeda menurut ujung saraf yang dirangsang (panas, dingin
dan lain-lain ).
-
Rasa sakit disebabkan karena tekanan
yang di dalam dan rasa yang berat dari suatu benda, misalnya mengenai otot dan
tulang sendi.
-
Kulit mempunyai banyak ujung saraf
peraba yang menerima rangsangan dari luar diteruskan kepusat saraf otak
-
Kulit merupakan media espresi wajah dan
reseptor vaskuler yang penting dalam komunikasi
Selain itu juga terdapat beberapa
fungsi dari kulit, diantaranya :
1. Kulit
sebagai pelindung
Ada
beberapa kemampuan perlindungan dalam kulit yaitu :
-
Kulit adalah relatif tak tembus air,
dalam arti bahwa ia menghindarkan hilangnya cairan dari jaringan dan juga
menghindarkan masuknya air, sehingga tidak terjadi penarikan dan kehilangan
cairan; (Setiadi,anatomi dan fisiologi manusia)
-
Kulit melindungi struktur internal dari
tubuh terhadap trauma dan terhadap invasi oleh milik mikroorganisme mengalami
kesulitan untuk berpenetrasi pada kulit yang utuh teteapi dapat masuk melalui
kulit yang berpotong atau mengalami abrasi (lecet)
-
Selain itu pulasebagai alat pelindung
diberikan oleh lapisan zat tanduk, tambahan pulan perlindungan diberikan oleh
keasaman dari keringat terdapatnya asam lemak pada sebum, yang dapat menghambat
pertumbuhan microorganisme dan oleh aksi microorganisme yang kurang membahayakan
secara normal terhadap pada permukaan kulit. (Setiadi,anatomi dan fisiologi
manusia)
-
Kulit mengandung pigmen melanin yang
melindungi kulit terhadap sinar ultraviolet sinar matahari(Setiadi,anatomi dan
fisiologi manusia)
2. Kulit
sebagai alat pengatur panas
Suhu tubuh seseorang adalh tetap, meskipun terjadi
perubahan suhu lingkungan, suhu normal (sebelah dalam) tubuh, yaitu suhu visera
dan otak adalah 36ºc sampai 37ºc, suhu kulit sedikit lebih rendah. Pengaturan
ini dapat berlangsung melalui mekanisme adanya persarafan vaso motorik yang
mengendalikan arteriol kutan dengan dua cara yaitu. (Setiadi,anatomi dan
fisiologi manusia)
-
Vasodilatasi
kulit
melebar, kulit menjadi panas, kelebihan panas dipancarkan ke kelenjar keringat
sehingga terjadi penguapan cairan pada permukaan kulit.
-
Vasokonstruksi
pembuluh
darah mengkerut, kulit pucat dan dingin, keringat dibatasi dan panas suhu tubuh
tidak dikeluarkan.
3. Kulit
sebagai tempat penyimpan
Kulit beraksi sebagai alat penampung air dan lemak,
yang dapat melepaskannya bila mana diperlukan. Kulit dan jaringan di bawahnya
bekerja sebagai tempat penyimpanan air, jaringan adiposa di bawah kulit
merupakan tempat penyimpanan lemak yang utama dari tubuh.
(Setiadi,anatomi
dan fisiologi manusia)
4. Kulit
sebagai alat arbsorpsi
Kulit
dapat mengabsorpsi
-
Sinar ultraviolet yang beraksi atas
prekusor vitamin D yang penting bagi pertumbuhan dan perkembangan tulang
-
Obat-obatan tertentu yang digunaka
seperti salep.(Setiadi,anatomi dan fisiologi manusia)
5. Kulit
sebagai alat ekskresi
Zat berlemak, air dan ion-ion, seperti Natrium di
eksresikan melalui kulit. (Setiadi,anatomi dan fisiologi manusia)
Pelengkap Kulit (Deveritif kulit)
1.
Rambut
Rambut
pada seluruh bagian tubuh, tetapi sebagian besar berupa rambut vellus yang
kecil da tidak berwarna atau samar.
Rambut tumbuh dari folikel rambut di dalam epidermis, folikel rambut dibatasi
oleh epidermis sebelah atas alasannya terdapat pada tempat rambut, akar berada
di dalam folikel pada ujung paling dalam dan bagian sebelah luar disebut batang
rambut, pada folikel rambut terdapat otot polos kecil sebagai penegak rambut. (Setiadi,anatomi
dan fisiologi manusia)
2.
Kuku
Kuku
adalah sel epidermis, kulit yang mengalami keratinisasi yang telah berubah
tertanam dalam palung kuku mendapatkan persarafan dan pembuluh darah yang
banyak. Bagian proksimal terletak dalam lipatan kulit merupakan awal kuku
tumbuh, badan kuku, bagian yang tidak ditutupi kulit dengan terikat dalam
palung kulit dan bagian atas merupakan bagian yang bebas. (Setiadi,anatomi dan
fisiologi manusia)
3.
Kelenjar kulit
Kelenjar
kulit mempunyai lobus yang bergulung-gulung dengan saluran keluar lurus untuk
mengeluarkan berbagai zat dari badan. Ada dua kelenjar pada kulit yaitu :
-
Kelenjar keringat menghasilkan kelenjar
sudorivera
-
Kelenjar tulang menghasilkan kelenjar
sebasea,
(Setiadi,anatomi dan
fisiologi manusia)
BAB
III
PENUTUP
PENUTUP
Kesimpulan
Kulit merupakan indra peraba yang mempunyai
reseptor khusus untuk sentuhan, panas, dingin, sakit, dan tekanan. Kulit
terdiri dari lapisan luar yang disebut epidermis dan lapisan dalam yang disebut
lapisan dermis dan subkutis. Kulit
memiliki berbagai macam fungsi yang sangat penting bagi manusia. Kelainan-kelainan yang ada pada kulit yaitu:
jerawat, panu, kadas, skabies, eksim, biang keringat, dan lain sebagainya.
DAFTAR PUSTAKA
Dorland
kamus, kamus kedokteran Dorland edisi 26,buku
EGC
Ganong,buku ajar ajar fisiologi kedokteran edisi 17, EGC
Picture,Integument picture,dermatologyabout.com,2013
Setiadi,anatomi dan fisioligi manusia,graha Ilmu
TIM,buku ajar anatomi umum fakultas kedokteran Universitas Hasanuddin,2011