Senin, 10 Maret 2014

makalah Anatomi dan Fisiologi Indera peraba

BAB I
PENDAHULUAN

A.   Latar Belakang
Setiap makhluk hidup di bumi diciptakan berdampingan dengan alam, karena alam sangat penting untuk kelangsungan makhluk hidup. Karena itu setiap makhluk hidup, khususnya manusia harus dapat menjaga keseimbangan alam. Untuk dapat menjaga keseimbangan alam dan untuk dapat mengenali perubahan lingkungan yang terjadi, Tuhan memberikan indera kepada setiap makhluk hidup.

Indera berfungsi untuk mengenali setiap perubahan lingkungan, baik yang terjadi di dalam maupun di luar tubuh. Indera yang ada pada makhluk hidup, memiliki sel-sel reseptor khusus. Sel-sel reseptor inilah yang berfungsi untuk mengenali perubahan lingkungan yang terjadi. Dalam makalah ini akan membahas tentang sistem indera khususnya indera peraba.

B.   Rumusan masalah
Adapun rumusan masalah dari makalah ini yaitu menjelaskan apa itu indera peraba

C.   Tujuan
Adapun tujuan dari makalah ini :
1.      Agar dapat mengetahui apa itu indera peraba/kulit
2.      Agar dapat mengetahui tentang sistem indera dalam hal ini indera kulit
3.      Agar mengetahui fungsi dari indera peraba



D.   Manfaat

Adapun manfaat dari makalah ini yaitu sehingga kita dapat mengetahui anatomi dan fisiologi dari sistem indera dalam hal ini tentang indera peraba (integumen)


BAB II
PEMBAHASAN

1.      Apa itu indera peraba

Indera peraba atau kulit (integument) adalah lapisan jaringan yang terdapat pada bagian luar menutupi dan melindungi permukaan tubuh. (Buku ajar Anatomi Umum Tim Bagian Anatomi Fakultas kedokteran Universitas Hasanuddin, 2011)

Dalam indera kulit, terdapat 4 sensasi kulit : raba-tekan (tekanan adalah rabaan yang di tahan agak lama), dingin, hangat, dan nyeri.
Kulit mengandung berbagai jenis ujung saraf sensorik yang meliputi ujung saraf sensorik, yang meliputi ujung saraf telanjang. Saraf yang melebar serta ujung saraf terselubung. ( Ganong,buku ajar fisiologi kedokteran edisi 17 ).

Ujung-ujung saraf melebar mencakup diskus merkel dan ujung saraf ruffini, sedangkan ujung saraf berselubung, mencakup badan paccini, badan meisser dan bulatan ujung saraf sensorik berujung di sekitar folikel rambut, namun ujungnya tidak penting untuk sensasi kulit. ( Ganong,buku ajar fisiologi kedokteran edisi 17 ) 
Penyebabnya beragam diberbagai bagian tubuh, telah berulang kali di perlihatkan bahwa ke 4 modalitas sensorik kulit dapat di temui di daerah-daerah telanjang.
Ujung-ujung saraf yang melebar maupun yang berselubung berfungsi sebagai mekanik reseptor yang merespon terhadap rangsangan taktil ; badan meisser dan paccini merupakan reseptor raba yang beradaptasi cepat, sedangkan diskus merkel dan ujung saraf ruffini merupakan reseptor raba yang beradaptasi lambat. ( Ganong,buku ajar fisiologi kedokteran edisi 17 )

Ujung-ujung saraf di sekitar folikel rambut menghantarkan rasa raba, sedangkan gerakan rambut membangkitkan sensasi taktil perlu ditekankan bahwa meskipun reseptor sensorik kulit tidak mempunyai kekhususan histologik, mereka secara fisiologik bersifat spesifik. Jadi setiap ujung saraf hanya memberi satu jenis sensasi kulit. ( Ganong,buku ajar fisiologi kedokteran edisi 17 )



Menurut Buku ajar Anatomi Umum Tim Bagian Anatomi Fakultas kedokteran Universitas Hasanuddin tahun 2011 lapisan kulit terdiri dari 3 lapisan yaitu epidermis, dermis dan hypodermis

Lapisan kulit .Sumber dermatologyabout

a.       Epidermis

Epidermis adalah lapisan terluar dari kulit. Bagian ini tersusun dari jaringan epitel squamosa bertingkat yang mengalami keratinisasi. Jaringan ini tidak memiliki pembuluh darah dan sel-selnya sangat rapat. Bagian epidermis yang paling tebal terdapat pada telapak tangan dan kaki.



Epidermis terdiri dari beberapa lapisan sel stratum
Stratum adalah istilah umum untuk massa berbentuk lembaran dengan ketebalan yang hampir seragam, khususnya kalau lapisan itu adalah satu diantara beberapa lapisan yang saling berhubungan.( Kamus Kedokteran Dorlan,edisi 26 )
Menurut Buku ajar Anatomi Umum Tim Bagian Anatomi Fakultas kedokteran Universitas Hasanuddin tahun 2011 sratum terbagai atas beberapa yaitu :
1.      Stratum corneum
Adalah selnya sudah mati, tidak mempunyai inti sel dan mengandung zat keratin.
2.      Stratum lucidum
Selnya pipih, perbedaannya dengan stratum granulosum ialah sel-selnya sudah banyak yang kehilangan inti dan butir-butir sel telah menjadi jernih sekali dan tembus cahaya.
 Lapisan ini hanya terdapat pada telapak tangan dan telapak kaki. Dalam lapisan ini terlihat seperti suatu pita yang bening, batas-batas sel sudah tidak begitu terlihat.

3.      Stratum granulosum
Stratum ini terdiri dari sel-sel pipih seperti kumparan, sel-sel tersebut terdapat hanya 2-3 lapis yang sejajar dengan permukaan kulit. Dalam sitoplasma terdapat butir-butir yang disebut keratohyalin yang merpakan prekursor dalam pembentukan keratin.


4.      Stratum spinosum

Disebut juga stratum acanthosum. Lapisan ini merupakan lapisan yang paling tebal dan dapat mencapai 0,2 mm. Lapisan ini terdiri dari 5-8 lapisan. Sel-selnya disebut spinosum karena jika dilihat dengan miskroskop bahwa sel-selnya terdiri dari sel yang bentuknya poligonal dan mempunyai tanduk (spina). Disebut acanthosum karena sel-selnya berduri

5.      Stratum basalis

Disebut demikian karena sel-selnya terletak di bagian basal (dasar), stratum ini merupakan sel-sel induk yang akan mengganti sel-sel yang berada diatasnya. Bentuk silindris dengan inti lonjong.
terdapat butir-butir yang halus yaitu melanin yang merupakan pigmen untuk kulit. Sel tersebut tersusun seperti pagar (palisade), pada bagian bawahnya terdapat membran basalis yang merupakan batas terbawah daripada epidermis dan dermis dimana batas ini tidak datar melainkan bergelombang.

b.      Dermis
Terdiri dari dua lapisan yaitu bagian luar yang disebut stratum papilaris dan lapisan dalam disebut stratum reticularis. Kedua lapisan tersebut terdiri dari jaringan ikat longgar yang tersusun dari serabut retikulus.
Serabut ini saling beranyaman dan masing-masing mempunyai fungsi yang berbeda. Serabut kolagen berfungsi untuk memberikan kekuatan pada kulit, serabut elastis memberikan kelenturan pada kulit dan retikulus, terdapat di sekitar kelenjar dan folikel rambut berfungsi untuk memberikan kekuatan pada alat tersebut.

c.       Subkutis/hypodermis
Subkutis terdiri dari kumpulan sel-sel lemak dan diantaranya terdapat jaringan ikat dermis. Sel-sel lemak ini bentuknya bulat dan inti terletak ditepi sehingga membentuk seperti cincin.
Lapisan lemak ini disebut panniculus adiposum, yang tebalnya tidak sama pada setiap tempat dan terkait dengan jenis kelamin. Lapisan ini berfungsi sebagai bantalan ketika kulit mendapat tekanan trauma mekanis, selain itu juga berfungsi sebagai isolator panas atau mempertahankan suhu tubuh dan penimbunan kalori.

Fungsi Kulit sebagai Peraba

Merasakan sentuhan, rasa nyeri, perubahan suhu dan tekanan kulit dari jaringan subkutansi, ditransmisikan melalui saraf sensorik ke medula spinalis dan otak, juga rasa sentuhan yang disebabkan oleh rangsangan pada ujung saraf didalam kulit berbeda-beda menurut ujung saraf yang dirangsang.(Setiadi,anatomi dan fisiologi manusia)

-         Rasa sentuhan disebabkan rangsangan pada ujung saraf, dikulit berbeda menurut ujung saraf yang dirangsang (panas, dingin dan lain-lain ).
-         Rasa sakit disebabkan karena tekanan yang di dalam dan rasa yang berat dari suatu benda, misalnya mengenai otot dan tulang sendi.
-         Kulit mempunyai banyak ujung saraf peraba yang menerima rangsangan dari luar diteruskan kepusat saraf otak
-         Kulit merupakan media espresi wajah dan reseptor vaskuler yang penting dalam komunikasi
Selain itu juga terdapat beberapa fungsi dari kulit, diantaranya :
1.      Kulit sebagai pelindung
Ada beberapa kemampuan perlindungan dalam kulit yaitu :
-         Kulit adalah relatif tak tembus air, dalam arti bahwa ia menghindarkan hilangnya cairan dari jaringan dan juga menghindarkan masuknya air, sehingga tidak terjadi penarikan dan kehilangan cairan; (Setiadi,anatomi dan fisiologi manusia)
-         Kulit melindungi struktur internal dari tubuh terhadap trauma dan terhadap invasi oleh milik mikroorganisme mengalami kesulitan untuk berpenetrasi pada kulit yang utuh teteapi dapat masuk melalui kulit yang berpotong atau mengalami abrasi (lecet)
-         Selain itu pulasebagai alat pelindung diberikan oleh lapisan zat tanduk, tambahan pulan perlindungan diberikan oleh keasaman dari keringat terdapatnya asam lemak pada sebum, yang dapat menghambat pertumbuhan microorganisme dan oleh aksi microorganisme yang kurang membahayakan secara normal terhadap pada permukaan kulit. (Setiadi,anatomi dan fisiologi manusia)
-         Kulit mengandung pigmen melanin yang melindungi kulit terhadap sinar ultraviolet sinar matahari(Setiadi,anatomi dan fisiologi manusia)





2.      Kulit sebagai alat pengatur panas
Suhu tubuh seseorang adalh tetap, meskipun terjadi perubahan suhu lingkungan, suhu normal (sebelah dalam) tubuh, yaitu suhu visera dan otak adalah 36ºc sampai 37ºc, suhu kulit sedikit lebih rendah. Pengaturan ini dapat berlangsung melalui mekanisme adanya persarafan vaso motorik yang mengendalikan arteriol kutan dengan dua cara yaitu. (Setiadi,anatomi dan fisiologi manusia)
-         Vasodilatasi kulit melebar, kulit menjadi panas, kelebihan panas dipancarkan ke kelenjar keringat sehingga terjadi penguapan cairan pada permukaan kulit.
-         Vasokonstruksi pembuluh darah mengkerut, kulit pucat dan dingin, keringat dibatasi dan panas suhu tubuh tidak dikeluarkan.

3.      Kulit sebagai tempat penyimpan
Kulit beraksi sebagai alat penampung air dan lemak, yang dapat melepaskannya bila mana diperlukan. Kulit dan jaringan di bawahnya bekerja sebagai tempat penyimpanan air, jaringan adiposa di bawah kulit merupakan tempat penyimpanan lemak yang utama dari tubuh.
(Setiadi,anatomi dan fisiologi manusia)

4.      Kulit sebagai alat arbsorpsi
Kulit dapat mengabsorpsi
-         Sinar ultraviolet yang beraksi atas prekusor vitamin D yang penting bagi pertumbuhan dan perkembangan tulang
-         Obat-obatan tertentu yang digunaka seperti salep.(Setiadi,anatomi dan fisiologi manusia)

5.      Kulit sebagai alat ekskresi
Zat berlemak, air dan ion-ion, seperti Natrium di eksresikan melalui kulit. (Setiadi,anatomi dan fisiologi manusia)

Pelengkap Kulit (Deveritif kulit)
1.      Rambut
Rambut pada seluruh bagian tubuh, tetapi sebagian besar berupa rambut vellus yang kecil da  tidak berwarna atau samar. Rambut tumbuh dari folikel rambut di dalam epidermis, folikel rambut dibatasi oleh epidermis sebelah atas alasannya terdapat pada tempat rambut, akar berada di dalam folikel pada ujung paling dalam dan bagian sebelah luar disebut batang rambut, pada folikel rambut terdapat otot polos kecil sebagai penegak rambut. (Setiadi,anatomi dan fisiologi manusia)
2.      Kuku
Kuku adalah sel epidermis, kulit yang mengalami keratinisasi yang telah berubah tertanam dalam palung kuku mendapatkan persarafan dan pembuluh darah yang banyak. Bagian proksimal terletak dalam lipatan kulit merupakan awal kuku tumbuh, badan kuku, bagian yang tidak ditutupi kulit dengan terikat dalam palung kulit dan bagian atas merupakan bagian yang bebas. (Setiadi,anatomi dan fisiologi manusia)


3.      Kelenjar kulit
Kelenjar kulit mempunyai lobus yang bergulung-gulung dengan saluran keluar lurus untuk mengeluarkan berbagai zat dari badan. Ada dua kelenjar pada kulit yaitu :
-         Kelenjar keringat menghasilkan kelenjar sudorivera
-         Kelenjar tulang menghasilkan kelenjar sebasea,
(Setiadi,anatomi dan fisiologi manusia)


BAB III
PENUTUP

Kesimpulan
Kulit merupakan indra peraba yang mempunyai reseptor khusus untuk sentuhan, panas, dingin, sakit, dan tekanan. Kulit terdiri dari lapisan luar yang disebut epidermis dan lapisan dalam yang disebut lapisan dermis dan subkutis. Kulit memiliki berbagai macam fungsi yang sangat penting bagi manusia. Kelainan-kelainan yang ada pada kulit yaitu: jerawat, panu, kadas, skabies, eksim, biang keringat, dan lain sebagainya.












DAFTAR PUSTAKA
Dorland kamus, kamus kedokteran Dorland edisi 26,buku EGC
Ganong,buku ajar ajar fisiologi kedokteran edisi 17, EGC
Picture,Integument picture,dermatologyabout.com,2013
Setiadi,anatomi dan fisioligi manusia,graha Ilmu

TIM,buku ajar anatomi umum fakultas kedokteran Universitas  Hasanuddin,2011

Tidak ada komentar:

Posting Komentar